Selasa, 01 November 2011

Makalah tentang Perluasan Capital Asset Pricing Model





 

KATA PENGANTAR
         
          Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena tuntunan dan kasih anugerahNya sehingga kami dari kelompok 2 dapat menyusun makalah ini yang berjudul “PERLUASAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL”
Penulisan makalah dan pembuatan power point adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Teori Portofolio dan Investasi.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca/kelompok lain. Kami  menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Sehingga itu kami memohon maaf atas kesalahan yang kami buah, untuk itu kami dari kelompok 2 akan menerima kritik dan saran dari para pembaca/kelompok lain.

DAFTAR ISI

HALAMAN
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..      i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….                 ii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………                 iii
1.. PENDAHULUAN……………………………………………………………………                1
1.1.      Definisi Perluasan Capital Asset Pricing Model………………………...      1
1.2.      Perluasan Capital Asset Pricing Model…………………………………       1
2. PEMBAHASAN……………………………………………………………………..      1
2.1.       Asumsi-Asumsi CAPM…………………………………………………….      1
2.2.       pelonggaran CAPM………………………………………………………..      
2.2.1.               Short Sales Tidak Diperkenankan………………………………      
2.2.2.               Modifikasi Riskless Lending and Borrowing Rate…………….       
2.2.3.               Ada Pajak……………………………………………………….      
2.2.4.               Faktor Likuiditas Diperhatikan…………………………………      
3. RINGKASAN………………………………………………………………………
4. LATIHAN SOAL…………………………………………………………………..       
5. PENUTUP………………………………………………………………………….        
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………


DAFTAR GAMBAR


Gambar                                             Teks                                         Halaman
2.1.                                  Capital Market Line                                   
2.2.                                  Security Market Line                                  
2.3.               Berbagai Portofolio Pada Diagram Beta dan E(R)        
2.4.                        Zero Beta Capital Asset Pricing Model                
2.5.                            Opportunity Set Pada Saat RB > Rf                 
2.6.               Security Market Line Pada Saat Tingkat Bunga
                                  Simpanan dan Pinjaman Berbeda                    
2.7.                                    Security Market Plane

PENDAHULUAN
1.1.            Definisi Perluasan Capital Asset Pricing Model.
Definisi Perluasan Capital Asset Pricing Model ialah Sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko dan return yang diharapkann, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas.
1.2.            Perluasan Capital Asset Pricing Model.
Sewaktu kita memformulasikan Capital Asset Pricing Model (CAPM), kita menggunakan serangkaian asumsi untuk penyederhanaan. Memang dari sisi pengembangan model kita tidak perlu terlalu berkukuh pada realistis tidaknya asumsi-asumsi yang dipergunakan. Tetapi pada akurasi model tersebut memprediksikan keadaan yang sebenarnya.
CAPM nampaknya merupakan salah satu model dalam keuangan yang bukan hanya telah mengalami pengujian yang cukup intensif, tetapi juga telah dicoba untuk diperbaiki dan diperluas.
2.                  PEMBAHASAN
2.1.            Asumsi-Asumsi CAPM
Untuk mengingatkan kembali asumsi-asumsi yang dipergunakan dalam menyusun standar CAPM, Marilah kita perhatikan gambar Capital Market Line (CML) dan security market line (SML). Sebgaimana ditunjukkan pada gambar 2.1 berikut ini, sewaktu kita menggambarkan CML maka risiko investasi dinyatakan dengan deviasi standar tingkat keuntungan(=s). Penggunaan s sebagai ukuran risiko benar apabila kita menganalisis portofolio-portofolio yang efisien.




M
 


Capital Market Line
 
sP
 
sM
 
0
 
 Rf
 
E (RM)
 
E (RP)
 








                               Gambar 2.1. gambar Capital Market Line
            Apabila kita menggambarkan garis lurus yang menghubungkan titik Rf dengan titik M, dan kemudian kita perpanjang melewati titik M, maka kita berarti menggunakan asumsi bahwa (1) short sales diperkenankan, dan (2) terdapat riskfree lending and borrowing rate.
            Penggunaan deviasi standar tingkat keuntungan sebagai pengukur risiko tidaklah bisa dipergunakan karena pengukur risiko sekarang berganti dengan beta (=b). Gambar CMLpun berganti menjadi SML sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.2.
Security Market Line
 








M
 
sP
 
sM
 
0
 
 Rf
 
� �/tr>
E (RM)
 
E (RP)
 








2.2.            pelonggaran CAPM
            Beberapa pelonggaran yang akan jelaskan pada materi ini adalah (bagaimana kalau  short selling tidak diperkenankan, (2) bagaimana kalau tidak ada, (3) bagaimana kalau diperhatikan adanya pajak, dan (4) bagaimana kalau diperhatikan factor likuiditas dalam penentuan harga sekuritas.
2.2.1.      Short Sales Tidak Diperkenankan
            Asumsi ini merupakan salah satu asumsi yang sering ditanyakan oleh para mahasiswa karena di Bursa Efek Jakarta sampai saat ini (pertengahan 1998) memang short sales belum diperkenankan. Kita ingat bahwa short sales berarti menjual sekuritas yang belum dimiliki dan menggunakan kas yang diperoleh untuk membelikan sekuritas lain. Seandainya Short Sales tidak diperkenankan apa yang terjadi dengan CML? CML akan berhenti pada titik M. dengan kata lain CML hanya merupakan garis yang menghubungkan Rf dengan M. Ini berarti bahwa M tetap merupakan portofolio yang efisien. Dalam kerangka CAPM para pemodal akan memiliki portofolio pasar dalam kondisi ekuilibrium karena dalam kondisi ekuilibrium tidak ada satu investorpun yang melakukan short selling,  pelarangan short selling tidak akan merubah ekuilibrium. Jadi CAPM yang sama tetap akan diperoleh meskipun short selling tidak diperkenankan.
2.2.2.      Modifikasi Riskless Lending and Borrowing Rate
            Asumsi yang menyatakan bahwa pemodal bisa menyimpan dan meminjam dengan singkat bunga yang sama dan bebas resiko jelas tidak realistis. Lebih realistis kalo pemodal bisa menyimpan uangnya pada tingkat bunga yang bebas resiko tetapi kalau meminjam tentulah terbatas dan tingkat bunga yang dibayar akan lebih tinggi daripada tingkat bunga simpanan.
Tidak ada riskless lending and borrowing rate.
            Model ini merupakan model yang paling banyak dipergunakan dalam pengujian CAPM. CAPM menyatakan bahwa resiko yang relevan adalah risiko sistematis. Jadi dua sekuritas yang memberikan risiko sistematis yang sama tidak mungkin menawarkan tingkat keuntungan yang berbeda. Pada dasarnya argumentasi yang dikemukakan adalah risiko tidak sistematis untuk portofolio yang didiversifikasikan dengan baik akan menjadi nol. Jika untuk suatu sekuritas yang mempunyai risiko tidak sistematis yang besar akan hanya mempunyai pengaruh yang sangat kecil pada risiko suatu portofolio. Keadaan ini ditunjukkan pada gambar 2.3
            Dalam keadaan ekuilibrium semua kesempatan investasi akan berada pada garis lurus dalam suatu diagram yang menunjukkan beta dan E(R). jadi, sebagai missal, kombinasi portofolio yang terdiri dari sekuritas A dan D akan berada pada garis lurus AD tersebut. Misalkan sekarang terdapat sekuritas C, yang mempunyai beta yang sama dengan beta sekuritas D tetapi menawarkan tingkat keuntungan yang sama. Apakah dalam keadaan ekuilibrium hal ini akan bertahan ? tentu saja tidak.

sP
 


0
 
E (RP)
 

C
 

D
 

A
 





                                                                                                                                           
                           Gambar 2.3. Berbagai Portofolio pada diagram beta dan E(R).
            Para pemodal akan memilih sekuritas C sehingga harga sekuritas C akan naik dan kedua sekuritas tersebut (yaitu D dan C) akan menawarkan tingkat keuntungan yang sama. Pada saat C menawarkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dengan risiko yang sama, pemodal bisa membeli C dan melakukan short sales atas sekuritas D, mempunyai tingkat keuntungan yang diharapkan yang positif dan tidak menanggung risiko sistematis apapun. Kesempatan semacam itu jelas tidak akan bisa terjadi dalam kondisi ekuilibrium. Dengan kata lain, semua sekuritas (atau portofolio) akan berada pada garis lurus.
            Salah satu portofolio yang berada pada garis lurus adalah portofolio pasar. Karena portofolio pasar adalah merupakan portofolio yang efisien, dan karenanya akan berada pada garis lurus.
            Persamaan suatu garis lurus adalah,
                        E(R) = a + b (Beta)
            Persamaan ini harus berlaku untuk portofolio dengan beta sama dengan nol. Kalau kita gunakan E(Rz) sebagai tingkat keuntungan dari portofolio dengan beta sama dengan nol, maka kita akan memperoleh
            R(Rm) = E(Rz) + b (1) atau a = E(Rz)
            Persamaan ini juga harus berlaku untuk portofolio pasar. Apabila E(Rm) adalah tingkat keuntungan yang diharapkan untuk portofolio pasar, dan beta untuk portofolio pasar adalah sama dengan satu, maka
            E(Rm) = E(Rz) + b (1) atau b = [E(Rm) – E(Rz)]
            Apabila kita gabungkan kedua hasil perhitungan tersebut, dan kita gunakan E(Ri) dan bI sebagai tingkat keuntungan yang diharapkan dan beta dari sekuritas I, maka persamaan untuk setiap sekuritas (atau sekuritas i) adalah
            E(Ri) = E(Rz) + [E(Rm) – E(Rz)] bi










Slope [E(Rm) – E(Rz)]
 



M
 
bP
 
bM
 
0
 
E (RM)
 
E (RP)
 






 E(Rz)
 





                              Gambar 2.4. Zero Beta Capital Asset Pricing Model
            Persamaan inilah yang disebut sebagai Zero Beta CAPM, dan disajikan dalam gambar 2.2. perhatikan bahwa kita tidak mengenali adanya Rf tetapi sebaliknya kita mengidentifikasikan E(Rz). kesempatan invesatsi yang mempunyai beta = 0 (zero beta investment) merupakan kesempatan investasi yang menawarkan E(Rz) dan Rz tidak covary dengan Rm (dan mempunyai variance yang minimum). Dengan kata lain covariance  Rz dengan Rm = 0. Karena Rz tidaklah risk free, maka E(Rz) > Rf
Terdapat riskless lending tetapi tidak ada riskless borrowing.
            Mungkin asumsi yang kita bicarakan di atas, yaitu tidak ada riskless lending and borrowing rate, agak terlalu ekstrem. Dalam kenyataannya kita mungkin menjumpai kesempatan untuk menyimpan uang kita pada tingkat bunga yang bisa dikatakan bebas risiko, dengan kata lain ada riskless lending rate.
C
 
M
 
B
 
sp
 
0
 
Rf
 
RB
 
E(Rp)
 
            Dalam diagram dimana sumbu datar menggambarkan s dan sumbu tegak menggambarkan E®, kita akan menjumpai situasi seperti pada gambar 2.5 pada saat RB (yaitu tingkat bunga pinjaman) lebih besar dari Rf (yaitu tingkat bunga simpanan).


T
 





                                Gambar 2.5. opportunity set pada saat RB > Rf
            Titik singgung garis lurus yang dimulai dari titik Rf dengan garis lengkung (opportunity set) adalah pada titik T. sedangkan titik singgung garis lurus yang dimulai dari titik RB adalah titik M. perhatikan juga bahwa titik M akan berada di atas titik T, ini karena RB di atas Rf.
                permukaan yang efisien ditunjukkan oleh garis lurus RfT dan garis lengkung TMC. Apabila pemodal tidak bisa meminjam ataupun menabung, maka semua titik yang berada pada efficient frontier (yang berbentuk garis lengkung) adalah efisien. Tetapi kalau pemodal bisa menabung pada risk free rate, maka tidak semua efficient frontier (yang di garis lengkung) efisien. Kita bisa mengamati bahwa kombinasi portofolio yang terletak pada kurva TMC.
            Portofolio T bisa diperoleh dengan mengkombinasikan portofolio B dan M. kalau kita mengamati efficient frontier tersebut, kita melihat bahwa pemodal yang memilih suatu portofolio sepanjang garis RfT berarti menginvestasikan sebagian dana mereka pada portofolio T (yang terdiri dari portofolio B dan M) dan sebagian dari investasi yang tidak beresiko. Mereka yang memilih suatu porofolio sepanjang garis lengkung TM berarti menginvestasikan sebagian dana mereka pada M dan sebagian pada B. sedangkan mereka yang memilih suatu portofolio pada MC berarti melakukan short selling atas portofolio B dan menginvestasikan dana yang diperoleh pada portofolio M.
            Karena  pemodal tidak bisa meminjam dengan rikless rate maka kita tidak bisa memperoleh security market line (SML) yang dimulai dari titik Rf dan menghubungkan dengan titik M. titik M dihubungkan dengan RB yaitu borrowing rate.
            Dan karena kita juga mempunyai dua garis lurus yang menyinggung efficient set, maka kita juga akan memperoleh dua garis lurus. Seandainya kita bisa meminjam dan menabung pada tingkat bunga Rf maka security market line akan berbentuk RfT dan kepanjangannya. Seandainya kita bisa menabung dan meminjam pada tingkat bunga RB maka security market line akan berbentuk RBM dan kepanjangannya. Kalau kedua keadaan ini digabungkan, maka kita akan memperoleh gambar seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.6.
            Gambar tersebut menunjukkan bahwa bagi para pemodal yang memilih untuk meinjam dan menginvestasikan dananya pada kesempatan investasi yang berisiko, SML yang relevan adlaah RBTM dan kepanjangannya. Persamaan untuk garis tersebut sama seperti CAPM yang standar, yaitu :
            E(Rj) = E(R ) + [E(RM) – E(RB)] bj

M
 


T
 
bp
 
bM=1
 
bT
 
0
 
Rf
 
E(RB)
 
E(RT)
 
E(Rm)
 
E(Rp)
 











  Gambar 2.6. Security Market Line pada saat tingkat bunga simpanan dan pinjaman berbeda.
2.2.3.      Ada Pajak
            Bentuk standar dari CAPM mengabaikan adanya pajak. Asumsi tersebut mempunyai implikasi bahwa para pemodal bersikap indifferent untuk menerima penghasilan dalam bentuk capital gains ataupun dividend an bahwa para pemodal memegang portofolio sekuritas yang beresiko yang sama. Apabila kita mengakui adanya pajak, dan terutama bahwa pajak atas capital gains umumnya lebih rendah dibandingkan dengan pajak atas dividen, harga keseimbangan dari sekuritas-sekuritas tersebut akan berubah.petimbangan ini mempunyai implikasi bahwa meskipun ada pengharapan yang homogeny (homogeneous expectation) tentang keuntungan portofolio sebelum pajak, efficient frontier  yang relevan (setelah pajak) bagi masing-masing pemodal akan berbeda. Meskipun demikian hubungan ekuilibrium umum tetap aka nada, dan Elton and Gruber (1991) merumuskan sebagai berikut.;
E(Ri) = Rf + bi[{E(RM) – Rf} – t(dM – Rf)] + t(df – Rf)


2.2.4.      Faktor Likuiditas Diperhatikan
            Standar CAPM berpendapat bahwa para pemodal hanya berkepentingan dengan risiko dan keuntungan. Meskipun demikian, karakteristik lain mengkin juga penting bagi pemodal sebagai missal, masalah likuiditas mungkin juga penting. Dalam konteks ini, likuiditas berarti biaya yang ditanggung pemodal kalau ingin menjual sekuritasnya “secara tergesa-gesa”.untuk sekuritas, pengertian likuiditas dapat diukur dari perbedaan antara (permintaan) harga jual dan harga beli.
            Gambar 2.7 Menunjukkan hubungan antara tiga variabel, yaitu tingkat keuntungan yang diharapkan [E(R)], risiko (b) dab likuiditas (L). untuk tingkat b yang sama, semakin tinggi L semakin rendah E(R). untuk tingkat L yang sama, semakin berisiko suatu sekuritas, semakin tinggi tingkat keuntungan yang diinginkan. Akhirnya, akan terdapat berbagai sekuritas dengan E(R) yang sama untuk berbagai tingkat b dan L. karena gambar tersebut merupakan gambar tiga dimensi, maka E(R) sekarang dihungkan dengan dua variabel. Gambar tersebut juga disebut sebagai security market plane.












3.                  RINGKASAN
Bentuk standar CAPM telah mengalami berbagai pelonggaran sesuai dengan pelonggaran sesuai dengan pelonggaran terhadap asumsi-asumsi yang dipergunakan dalam menyusun CAPM. Pelonggaran yang nampaknya paling banyak mendapat perhatian adalah pelonggaran yang menimbulkan zero beta CAPM. Pelonggaran tersebut menyatakan bahwa tidak terdapat kesempatan investasi yang bebas risiko. Zero beta Investment bukan berarti bahwa kesempatan investasi tersebut mempunyai deviasi standar tingkat keuntungan sama dengan nol, tetapi merupakan kesempatan investasi yang mempunyai variance yang minimum dan tidak covary  dengan tingkat keuntungan pasar.
Disamping pelonggaran dalam bentuk zero beta CAPM, dilakukann pelonggaran-pelonggaran lain, seperti tidak diperkenankannya short sales, adanya pajak dan factor lain selain beta. Pelonggaran-pelonggaran tersebut membuat CAPM menjadi lebih kompleks.

4.                  LATIHAN SOAL
1)      Jelaskan perbedaan antara standar CAPM dengan zero beta CAPM ?
2)      Misalkan suatu persamaan keseimbangan adalah sebagai berikut. E(Ri) = 0.04 + 0,10 bi
Berapa tingkat keuntungan untuk portofolio yang mempunyai beta sama dengan nol ? dab berapa tingkat keuntungan untuk portofolio pasar !
5.                  PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.





DAFTAR PUSTAKA


1 komentar:

  1. kurvanya tidak kelihatan....

    boleh minta tolong untuk diperjelas gambar kurvanya? atau sumber lain yang memuat kurva2 di atas? terima kasih ^^

    BalasHapus