Ia mengatakan, untuk menekan keinginan sarjana menjadi PNS, perguruan tinggi harus mampu menciptakan lulusan yang berjiwa kewirausaha. "Perguruan tinggi harus mampu menciptakan lulusan yang punya jiwa kewirausahaan agar mampu bersaing di era globalisasi," ujar dia.
Sebagian besar sarjana saat ini, khususnya di luar Pulau Jawa, menganggap baru dikatakan bekerja bila diterima sebagai PNS. Sebab itu ada sekitar 14,7 persen sarjana masih menganggur karena cuma berharap menjadi PNS.
Saat ini, hanya dua persen sarjana di Indonesia yang diterima sebagai PNS di berbagai lembaga pemerintahan. "Perguruan tinggi hendaknya mampu mengubah pola pikir para mahasiswa sejak dini agar tidak berharap menjadi PNS, tetapi justru menjadi wira usaha handal dengan menanamkan jiwa kewirausahaan," katanya.
Ia menyarankan, perguruan tinggi mengundang pengusaha untuk menceritakan pengalaman sukses mereka dalam kuliah umum. "Selama saya menjadi Rektor Universitas Andalas Padang Sumatera Barat, sebanyak 160 orang pengusaha sukses telah tampil sebagai pembicara dalam kuliah umum untuk memotivasi mahasiswa agar muncul jiwa kewirausahaannya," ujarnya.
Seorang pengusaha muda di Bengkulu Edi Haryanto mengatakan, pihaknya siap tampil menjadi pembicara di perguruan tinggi untuk mengajak calon sarjana berwirasuwasta.
Dengan tampilnya para pengusaha itu, maka akan mampu menularkan dan memotivasi para mahasiswa untuk muncul keinginan sebagai pengusaha karena jumlah wira usaha di Indonesia masih sangat minim yakni hanya 0,18 persen.
"Perguruan tinggi tidak perlu memikirkan honor untuk pengusaha menjadi pembicara dalam kuliah umum karena kami malah menjadi senang bila diundang," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar