Los Blancos sebetulnya banyak diprediksi akan mampu menyusul jejak The Blues mengamankan tiket ke Allianz Arena, venue laga puncak pada 19 Mei mendatang.
Apa daya, potensi reuni Mourinho dengan Chelsea buyar setelah Madrid menyerah lewat drama adu penalti menyusul skor agregat 3-3 melawan Bayern. The Pensioners sendiri lolos dengan menumbangkan juara bertahan Barcelona 3-2 secara agregat.
“John [Terry] akan absen tapi Chelsea ada di sana [final], dan itulah hal terpenting,” kata pelatih asal Portugal itu dilansir The Guardian.
“Saya hanya berharap itu akan menjadi final yang bagus dan tentu saja saya ingin Chelsea menang, meski saya memiliki banyak respek untuk tim merah [Bayern]. Saya masih memiliki pita biru. Inter dan Chelsea sangat berarti buat saya.”
Lebih lanjut, Mou juga membela pendekatan taktik Chelsea yang dianggap negatif kala menghadapi The Catalans. Ia mengklaim kalangan yang mengkitik strategi Roberto Di Matteo “tak tahu apa-apa”.
“Saya pikir para pemain Chelsea adalah pahlawan [vs Barca], pahlawan sejati. Beberapa orang berpikir mereka adalah master permainan ini dan mereka akan mengkritik Chelsea dengan cara yang sama seperti ketika mereka mengkritik Inter dua tahun lalu, tapi mereka tak tahu apa-apa. Sama sekali tak tahu apa-apa.”
“Mereka tak tahu apa-apa soal karakter dan personalitas. Mereka tak tahu apa-apa soal upaya atau apa artinya bertahan secara fisik, emosional, dan teknis, dengan sepuluh orang. Mereka tak tahu apa-apa soal organisasi. Mereka tak tahu apa-apa.”
“Itulah kenapa para pahlawan saya di Chelsea ada dalam pikiran saya dan kenapa Chelsea pantas berada di final. Salah satu hal terhebat tentang sepakbola adalah tak bisa diprediksi. Chelsea memiliki fans fantastis, demikian pula dengan Bayern Muenchen, jadi saya harap mereka menikmati final tersebut. Dan saya harap Chelsea menang,” pungkas Mou.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar